Sudah hampir dua bulan aku tak mendapat ajakan piknik. Meskipun jarang di rumah, dolanku tetap ke tempat yang dekat-dekat saja, kalau tidak dekat dari rumah ya dekat dari tempat kerja. Selain itu juga maksimal hanya dua jam aku menghabiskan waktu bersama mereka dengan perjalanan melalui daerah kota yang meskipun sejuk tapi kurang menyegarkan.
Ya, bagiku piknik adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk melepas kelelahan selama bekerja dengan suasana yang berbeda. Meskipun aku anak desa, tapi pemandangan hijau ala persawahan masih menjadi hal yang mengagumkan bagiku. Maklum saja, rumahku berhadapan langsung dengan jalan raya kampung, jadi mau tidak mau aku harus merasakan kebisingan yang lebih dibanding warga kampung lainnya. Beda tipis dengan suasana kota, anggap saja sebelas dua belas.
Hampir setiap minggu selalu ada yang mengajakku piknik. Yang ke sana lah, ke situ lah. Meskipun sudah pernah dikunjungi, rasanya tak pernah bosan untuk sekedar kembali lagi selama cuaca dan keadaan dompet tak menghalangi hehe. Namun, sekira dua bulan ini ada yang berkurang dari kegiatanku yang sebelumnya. Tak ada ajakan piknik. Sekalinya ada, sudah ada agenda lain yang belakangan diketahui ternyata dicancel. Sekali dayung, dua acara terlewati, hiks.
Tamu Tak Diundang
Dua minggu yang lalu saat sedang bersantai, rumahku didatangi dua tamu tak diundang. Sepupuku dari negeri seberang (halah) sedang ingin mengunjungi simbahnya yang sedang sakit. Setelah berbincang cukup lama akhirnya muncullah ide untuk mengajak mereka menikmati es kelapa muda di depan rumah. Rumahku dikelilingi oleh beberapa pohon kelapa yang memang selalu berbuah.
Setelah mereka (berdua) bersusah payah nyonggek (baca-memetik) kelapa, aku siapkan es dan segala alat lainnya. Selesai digepuk, kami langsung mengeksekusi dengan mengambil isi buah kelapa dengan tutup botol bekas. Tak lupa pula dicampurkan dengan sirop, gula, garam dan beberapa butir nasi agar lebih mantab rasanya. Hasilnya tak jauh beda dengan penjual es kelapa muda di pasaran, hehe.
Kami lanjutkan dengan menikmati minuman seadanya ini bersama tahu pong sambil berbincang ngalor ngidul, dari hal penting hingga tak penting. Ternyata piknik bisa dinikmati dengan semudah ini. Tak perlu jauh-jauh ke tempat rekreasi dengan suguhan pemandangan nun jauh disana, depan rumah pun bisa jadi tempat penghibur lara.
Piknik dadakan kamipun terpaksa diakhiri karena hujan segera turun dan makanan kami pun sudah habis, semoga suatu saat bisa terulang lagi bersama anggota keluarga atau teman lain yang berkunjung ke rumah. Semoga timingnya tepat saat buah kelapanay belum beranjak tua hehe.
Ada yang punya pengalaman atau cerita tentang piknik di sekitar rumah? share yuk...